Jurnal Jin VII: ILMU TENAGA DALAM (KRACHTOLOGI)

ILMU TENAGA DALAM (KRACHTOLOGI)

Abstrak

Pada tahun 1990an, masyarakat pernah dimarakkan oleh olahraga Tenaga Dalam dengan bermacam-macam sebutan ada yang menyebut Aura atau Prana atau Karcht atau Magnetisme dan sebagainya. Tulisan ini menjelaskan mengenai olahraga Ilmu Tenaga Dalam (Krachtologi).

 

Selayang Pandang Karchtologi[1].

Senam sudah dikenal di masyarakat, karena orang sering melakukannya di pagi hari untuk melakukan gerakan-gerakan olah raga yang menyehatkan, tetapi terkadang gerakan yang dilakukan tidak terkoordinasi dengan baik, karena dalam melakukan gerakan itu hanya sekedar tubuh menjadi segar. Beda dengan krachtologi atau biasa juga disebut dengan senam pernapasan, gerakannya terkoordinasi, pernapasan lebih sempurna dan efek yang ditimbulkan aktifnya tenaga alami di dalam tubuh (kracht).

Krachtologi berasal dari perkataan, kracht artinya tenaga dan logos artinya ilmu. Pada 400 SM, krachtologi sudah dikenal oleh orang-orang Mesir kuno diceritakan dalam sebuah buku Papyrus ”Yedimisiah Ontolagio” yang sudah ditulis kedalam bahasa greek kuno bahwa, apabila otot bahu digerakan akan mengeluarkan tenaga aneh sehingga dapat merobohkan orang yang sedang marah. (Diklat Ameta Krachtologi, 23).

Dari Mesir Krachtologi berkembang ke Babylonia, Yunani, Romawi dan Persia. Di Persia di kenal daerah dengan pada pasir yang luas dan orang-orang di sana terbiasa sehari-harinya hidup di alam padang pasir yang panas karena terik matahari, kondisi alam seperti itu membuat mata mereka terbiasa dengan panasnya terik matahari di gurun padang pasir. Pengaruhnya akan sangat berbeda bagi mereka yang berlatih krachtologi di sana di banding dengan daerah lain, kemungkinan bagi mereka yang berlatih krachtologi akan menghasilkan kekuatan kracht pada bagian anggota badan tertentu tenaganya menjadi berbeda pula.

Sebab, seseorang berlatih krachtologi pada bagian anggota badan tertentu yang dilatih misalnya, kekuatan kracht pada mata tenaganya akan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan anggota badan lainnya, hal itu kemunginan akan terjadi, apalagi alam dimana tempat seseorang itu berada juga sangat mendukung hal itu terjadi.

Di Persia, Krachtologi sejenis ini dinamakan daht (mata), karena kekuatan tenaga lebih terkonsentrasi pada kekuatan mata, dengan hanya mengandalkan kekuatan tenaga pada mata saja seseorang dapat merobohkan orang lain (musuh) dari jarak jauh, kaum bangsawan Persia biasanya melakukan latihan senam di pagi hari untuk melatih kekuatan tenaga dath.

Selain itu, orang-orang Badewi umumnya juga mempunyai kekuatan tenaga pada mata (dath), jika ada musuh akan menyerang, seketika itu juga musuh itu dapat dirobohkan begitu saja hanya dari kekuatan mata, bahkan mereka itu dimungkinkan  mempunyai atau memperoleh kekuatannya dari unsur ketidak sengajaan karena akibat dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari, karena kesehariannya itu membuat mereka terbiasa menggunakan matanya dalam melakukan aktivitas, bayangkan saja setiap hari mereka selalu memandangkan mata kearah yang jauh dalam cuaca panas teriknya matahari sepanjang dan sejauh bentangan gurun padang pasir yang luas.

Berikutnya, kracht adalah daya yang ditimbulkan dari gerakan senam atau dengan jurus disertai latihan pernafasan yang dilakukan seseorang. Gerakan pernafasan tertentu dalam otaknya akan menimbulkan perangsangan kracht yang penuh dengan zat asam arang, jika di dalam darah tidak ada zat asam arang dan otak tidak menerima rangsangan lagi maka akibatnya akan timbul suatu gerakan namanya sandi.

Berkumpulnya kracht di dalam otot-otot seseorang itu terdiri dari butir-butir kracht (butir-butir [kracht] bio-elektrisitas, kracht itu selanjutnya dikembalikan oleh kekuatan (daya pernafasan dan daya pikiran) yang berpangkal di otak, daya pikiran itu juga biasa disebut daya saran, maka bio-elektrisitas secara otomatis akan bergerak meloncat, bergetar, bergelombang keluar dari tubuh dan tidak akan pernah kembali lagi. Selain itu, kracht yang ada di dalam tubuh terus menerus bermunculan dan tidak akan habis selama seseorang itu hidup dan makan.

Mengenai luas tidaknya lapangan kracht, bagi seseorang yang tidak/belum berlatih krachtologi maka lapangan krachtnya sempit bila dibandingkan dengan yang sudah berlatih, luasnya kira-kira satu sampai 2 cm dari tubuh setiap orang. Seseorang yang sedang dalam keadaan marah krachtnya akan mengembang, kracht itu disebut kracht aksi, jika ada reaksi dari depan atau belakang bagi seseorang yang sedang beraksi disebut kracht aktif (karena seseorang itu dalam kondisi sedang marah atau bisa karena sudah terlatih).

Sebab, jika seseorang yang sedang dalam keadaan marah syaraf otaknya akan menjadi kurang normal dan tenaga akan terkumpul di dalam dada, sedangkan syaraf otak belakangnya dalam keadaan aktif (walaupun tidak pernah melakukan latihan krachtologi), maka seketika itu juga krachtnya menjadi aktif (sementara). Kecuali itu, diantara otot-otot manusia ada sejenis otot yang disebut otot sympaty, di dalam otot sympaty terdapat butir-butir daya listrik hidup atau aktif (bio-elektrisitas) yang dapat keluar menggetar bila otot itu digerakan dengan tekanan nafas bio-elektrisitas, biasanya kondisi itu disebut gerakan kracht. Dan kracht itu dapat dialihkan pada suatu ruang dengan jalan mengalirkan kracht dari dalam dada ke-kaki atau tangan. Kracht itu akan bergetar keluar dari kaki dan tangan, apabila kracht itu melekat pada lantai maka kejadian itu dinamakan kalang. Kalang itu jika diserang (oleh orang lain) akibatnya seorang akan jatuh terpental.

Seseorang jika punya kracht yang kuat kebetulan tangannya sedang memegang suatu benda, maka krachtnya akan melekat atau pindah ke benda tsb, kemudian benda itu akan mempunyai kracht juga, biasanya kracht yang melekat di benda itu disebut kracht simpanan. Selain itu, setiap orang termasuk hewan punya ruang kracht. Dan ruang kracht seseorang dapat diperluas dengan melakukan latihan yang diprogram secara khusus.

Mengenai Jin dan noumisme, jin adalah makhluk yang hidup di alam bumi begitu juga dengan manusia, hanya jin berada di ruang dimensi keempat (Gazman: 1809-1877), makhluk dari ruang dimensi keempat itu (jin yang keberadaannya ada di dimensi lain yang tidak dapat dilihat oleh manusia) dari segi ilmu (dan agama Islam) memberi peluang kepada manusia untuk mempelajari, mengetahui dan memahami sifat-sifat khususnya yang berhubungan dengan ruang dimensi keempat itu (ruang dimensi tempat jin berada) meskipun manusia tidak menggunakan matanya untuk melihat yang gaib (jin), karena masalah gaib hanyalah milik Allah SWT.

Jin dalam kehidupannya dapat melakukan pergerakan misalnya dengan cara menembus badan manusia seperti halnya cahaya bisa menembus hablur. Jin dengan pergerakannya seperti itu tentu dapat menimbulkan malapetaka yang tidak diinginkan bagi setiap orang yang terkena dan jin ketika melakukan itu tanpa diketahuinya, juga  tidak memperdulikannya. (Masterlink-Het leven derruinte).

Makhluk dari ruang dimensi keempat itu (jin, maksudnya iblis/setan) dapat pula membantu para ahli telepati, hypnotis, magnetisme, mengalirkan roh (Spiritualisme) untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Semua itu mungkin saja terjadi dengan atau tanpa sepengetahuan mereka sendiri, bahkan mereka mungkin saja tidak mengerti dan tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi (Hinto-Protektif Magis).

Noumisme, Noum artinya suatu bentuk tipuan dari makhluk-makhluk ruang dimensi keempat (jin) yang melepaskan getaran-getaran bio-elektrisitas kepada medium. Dalam diri si medium akan timbul gejala-gejala. Gejala-gejala itu ada yang berbentuk dan ada pula seperti pandangan maya. Dengan noum itu, ia (jin, lebih tepatnya iblis/setan) dapat pula mempengaruhi pangkal syaraf pandangan dan ingatan dalam otak bagian belakang seseorang sehingga menimbulkan hayalan-hayalan. Jika terjadi noumisasi, noum itu dapat bermatrealisasi sampai dapat dilihat bahkan dipegang oleh orang-orang tertentu (orang yang punyai daya sandi).

Noum bentuknya bisa berubah-ubah sesuai dengan sugesti medium dan sugesti seorang pelaku. Misalnya, di masyarakat sering terjadi ada yang meyakini terhadap makhluk harimau jadi-jadian, maka makhluk dimensi keempat itu membentuk Noum dengan daya getarnya, maka orang-orang akan dapat menyaksikan harimau jadi-jadian itu, padahal yang terlihat ketika itu adalah Noum yang sedang bermatrealisasi.

Seseorang pada suatu malam bertemu dengan raksasa yang menakutkan, kemudian raksasa itu diajak duel dan raksasa itu dibunuhnya, apa yang kemudian terjadi? raksasa yang dibunuh pada malam itu telah menghilang tidak jelas jejak dan kemana perginya (menghilang), keesokan harinya persis di tempat di mana raksasa itu dibunuh ditemukan bangkai seekor kodok. Jadi, raksasa yang dibunuh orang itu adalah kodok yang kebetulan dijadikan Noum oleh jin (setan). Dengan kata lain, orang itu telah beduel dengan jin (setan) dan berakhir dengan kekalahan jin (setan), ketika jin itu dikalahkan, saat itu juga jin (setan) itu menghilang. (MarrmarrbelaJinisme, 234).

Selanjutnya, dalam hal penggunaan kracht, orang-orang hindu dan fakir India memanfaatkan kracht dengan cara menggabungkannya dengan sihir, di India penggabungan kracht dan sihir itu disebut dachtonach. Di Indonesia, khususnya di Jawa, kracht gabungan itu antara lain dimanfaatkna oleh silat ambatan, silat pamacan dan silat tipungan. Berbeda dengan yang ada Di Sumatra Selatan misalnya, silat asror adalah silat kracht yang dimodifikasi oleh kaum tareqat dengan menyertakan dzikir Asma’ul husna dalam program latihannya. Dan Di Jakarta, silat kracht yang menambahkan mantra-mantra sebagai syarat jika seseorang ingin belajar silat kracht. Di samping itu, masih ada ritual yang harus dipenuhi seperti mandi bunga (atau diwajuhi lebih dulu).

Berbeda dengan krachtologi, krachtologi bukan ilmu gaib, sebab krachtnya sendiri bukan sesuatu yang gaib dan dapat dirasakan serta dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Sebab itu, mempelajari krachtologi tidak termasuk mempelajari sihir, tetapi melatih lapangan kracht menjadi lebih besar dan luas. Kecuali itu, latihan krachtologi adalah kegiatan olahraga biasa sama halnya dengan olahraga lainnya. Perlu diketahui dalam hal belajar dan mempelajari krachtologi tidak dikait-kaitkan dengan ritual agama.

Kracht (tenaga dalam) adalah tenaga yang berasal dari dalam diri (tubuh) manusia, berbeda dengan tenaga luar yang berasal dari luar diri manusia. Tenaga luar yang dimaksud dibagi menjadi dua sbb; Pertama, tenaga luar yang berasal langsung dari Allah S.W.T. yang diberikan kepada manusia dalam bentuk; mukjizat, karamah dan ma’unah. Kedua, tenaga luar yang berasal dari Istidhrad yang diperoleh manusia dari jin (maksudnya iblis/setan) secara langsung atau melalui tukang sihir.

Mukjizat adalah suatu kemampuan yang luar biasa yang pernah diberikan kepada Nabi oleh Allah SWT misalnya, Nabi Musa a.s, yaitu ketika tongkat yang ada ditangan Nabi Musa a.s dilemparkan berubah menjadi ular sungguhan dan memakan lumat semua ular-ular yang semula berasal dari tongkat dan tali temali yang diciptakan oleh para tukang sihir raja fir’aun, kejadian itu bisa terjadi karena Allah SWT telah memberi perintah kepada Nabi Musa a.s agar melemparkan tongkat yang ada di tangan-Nya dan seketika itu juga tongkat itu menjadi ular sungguhan.

Karamah adalah suatu kemampuan yang luar biasa yang pernah diberikan Allah SWT kepada Umar Bin Chattab yaitu, pada suatu ketika, Berliau bisa melihat pasukan Islam yang sedang berperang melawan musuh dengan jarak bermil-mil jauhnya dari tempatnya berada. Ketika itu, Beliau sedang memberikan kutbah Jum’at di suatu masjid, kutbahnya sempat terhenti sejenak, tiba-tiba saja Beliau bisa melihat pasukan Islam yang sedang berperang melawan pasukan musuh, pada saat itu posisi pasukan musuh berada di atas bukit dan pasukan Islam berada di bawahnya. Seketika itu juga, Umar bin Chatab secara spontan langsung memberitahukan kepada komandan pasukan Islam itu bahwa ada musuh di atas bukit, setelah pemberitahuan itu disampaikan, seketika itu pula kejadian yang terlihat tadi menghilang dari pandangannya dan kutbah Jum’at pun dilanjutkan sampai selesai.

Ma’unah adalah orang-orang biasa umumnya yang diberikan oleh Alllah SWT kemampuan yang luar biasa,[2] biasanya tidak mungkin bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan normal misalnya, seseorang tidak mungkin bisa melompat pagar dengan ketinggian tertentu, tetapi ketika orang tsb kebetulan sedang dikejar oleh seekor anjing galak, dengan rasa ketakutan yang amat sangat umpamanya ia akan berlari sekencang-kencangnya, dihadapanya ada pagar yang cukup tinggi, dengan tanpa berfikir lagi dengan cekatan ia melompati pagar itu, setelah berhasil melompatinya, ia sendiripun merasa kaget, kenapa bisa seperti itu, karena dalam keadaan normal ia tidak mungkin melakukan hal sama, tetapi dalam keadaan terdesak terbuktinya ia bisa melakukannya.

Istidhrad, misalnya bagi orang-orang biasa oleh jin (iblis/setan) dimungkinkan untuk diberi kemampuan yang luar biasa. Contoh, seseorang bisa mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang berbeda (luar biasa) misalnya, seutas tali bisa menjadi ular seperti yang dilakukan tukang sihir, peristiwa itu bisa terjadi karena kekuatan sihir yang dibantu oleh jin (iblis/setan), bagi mereka yang melihat peristiwa itu seperti kejadian sungguhan, padahal orang-orang yang sedang melihat seutas tali yang bisa berubah menjadi ular itu sesungguhnya telah terkena pengaruh sihir yang dilancarkan jin (iblis/setan) melalui tukang sihir.

Jadi, kracht (tenaga) yang berasal dari luar diri manusia yaitu mukjizat, karomah dan ma’unah adalah suatu kemampuan yang luar biasa dari seseorang (dalam situasi dan kondisi tertentu) yang diperoleh langsung dari Allah SWT dan kemampuan itu hanya bisa dilakukan satu kali (atau tidak bisa diulang). Berbeda dengan Istidhrad meskipun kemampuannya sama-sama berasal dari luar diri manusia, tetapi kemampuan luar biasa itu (Istidhrad) diperoleh langsung (atau tidak langsung) dari jin (setan) dalam bentuk sihir dan kemampuan itu bisa dilakukan berulangkali.

Dan berbeda kracht (tenaga dalam) yang berasal dari dalam diri seseorang yang  tidak dianggap sebagai yang luar biasa (biasa-biasa saja) meskipun saja ada yang menganggapnya luar biasa, tetapi akan menjadi luar biasa salahnya kalau kracht (tenaga dalam) yang berasal dari diri sendiri itu diintervensi atau digabungkan dengan sihir (atau tenaga yang berasal dari luar diri manusia melalui istidhrad), jika hal itu sampai  terjadi, maka implikasi akan berhubungan langsung dengan urusan iman (akidah Islam) seseorang yang melakukan perbuatan itu.

Kembali kemasalah kracht (tenaga dalam) yang terdapat di dalam tubuh manusia itu merupakan bio-elektrisitas (aliran/daya listrik) yang tidak bisa dilihat (gaib), tetapi akan dapat dilihat dengan cara menggunakan alat bantu tepatnya mikroskop elektron, dengan menggunakan mikroskop elektron akan dapat dilihat (tidak gaib lagi), walaupun demikian secara umum masih bisa dibuktikan yaitu adanya aliran (daya/kekuatan) listrik misalnya di rumah-rumah yang dapat dilihat dari ada cahaya terang lampu yang berasal dari daya listrik.

Dikeseharian dalam hidup manusia pasti sangat memerlukan pada daya listrik, karena manusia ketika melakukan kegiatan seperti saat bergerak, berbicara, berfikir dan melakukan pergerakan tubuh lainnya itu semua karena digerakan oleh kekuatan daya listrik. Ketika manusia melakukan pergerakan itu impuls-impuls syaraf bergerak mengirimkan daya listrik dari sel yang satu ke-sel yang lainnya, maka seseorang dengan dikendalikan oleh otaknya akan melakukan pergerakan sesuai dengan keinginannya.

Daya listrik yang bergerak di dalam tubuh dengan mengitari tubuh seseorang (atau pergerakan daya listrik di dalam tubuh seseorang itu adalah kracht). Setiap orang biasanya memiliki lapisan kracht lebih kurang antara 1 s.d 2 cm di sekitar tubuhnya, itupun biasanya baru bergerak keluar dari dalam tubuh pada saat kondisi seseorang tsb sedang dalam keadaan marah. Jika seseorang melakukan program latihan krachtologi,[3] lapisan krachtnya akan menjadi berlipat ganda banyaknya atau mengembang menjadi lebih luas.

Sebab, seseseorang bila berlatih krachtologi, krachtnya akan menjadi lebih luas dan pergerakan mengitari tubuh disebut tenaga dalam yang dibentuk dari dalam tubuhnya sendiri. Kracht (tenaga dalam) ini dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain, anatara lain: untuk pertahanan diri, untuk mendeteksi keberadaan mahluk jin di suatu tempat (dimensi yang berbeda), untuk mendeteksi apakah seseorang memakai sesuatu barang yang bersifat magis. Tetapi perlu dipahami kracht itu hanya sebagai alat bantu saja tidak lebih dari itu. Dan tentunya akan sangat berbahaya, jika salah dalam menggunakannya atau bahkan kracht bisa dimanfaatkan/diintervensi oleh jin (iblis/setan), untuk satu tujuan tertentu apalagi kalau bukan dalam upaya penyesatan terhadap orang-orang yang mempunyai kracht  dan terhadap orang-orang lainnya.

Bagi seseorang yang memiliki kracht bila diserang oleh orang lain, maka energi yang dikeluarkan oleh orang penyerang itu akan beradu dengan kracht yang terpancar dari sekeliling tubuh orang yang punya kracht. Maka, energi orang yang menyerangn itu yang disertai kracht yang dilepaskan dari tubuh orang yang punya kracht itu akan berbalik arah menjadi menghantam orang yang menyerang itu, akibat dari hantaman itu orang yang melakukan penyerangan tadi terpental.

Seseorang yang memilliki kracht yang besar akan mampu menyalurkan dan memindahkan krachtnya sesuai dengan kehendaknya, misalnya memindahkan kracht ke sebuah benda, memindahkan kepada orang lain dan  kracht jika dialirkan di kedua telapak tangan orang yang punya kracht kemudian digunakan untuk menghantam orang lain, maka akibatnya akan berbahaya.

Kracht pada diri seseorang ada disetiap sel dalam tubuhnya dengan jumlah sampai triliunan, kracht yang telah berubah menjadi tenaga dalam akan melindungi setiap sel tubuh dari serangan penyakit. Sel-sel darah putih pada tubuh akan menjadi lebih kuat untuk menyembuhkan penyakit di dalam tubuh manusia. Penyakit yang bisa disembuhkan hanya yang disebabkan oleh penyakit yang tidak lebih kecil dari sel-sel darah, kracht tetap tidak akan bisa tahan terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus karena ukurannya lebih kecil dari sel-sel itu sendiri.[4]

 

 

Penutup.

Prinsipnya Krachtologi atau Ilmu Tenaga Dalam bisa dipelajari oleh setiap orang. Dan  krachtologi itu berasal dari dalam diri (tubuh) manusia bukan berasal dari luar diri manusia. Tenaga dalam yang terlatih akan menjadi luar biasa salahnya kalau diintervensi (di campur dengan sihir) oleh tenaga yang berasal dari luar diri manusia atau melalui istidhrad.    

 

Bandung, akhir Desember 2011.                                                                                                     Syofrin  Syofyan.  e-mail: ssyofrin@yahoo.co.id.


[1] Mustika Maenpo Indonesia, Perguruan Seni Bela Diri Silat Tenaga Dalam, ”Selayang Pandang Krachtologi/ Magnetisme/Aura/Prana, Bandung: TT

 

[2] Ma’unah tidak akan turun kepada para ahli bid’ah, tetapi ia akan turun di saat seorang mukmin yang rajin ibadah dalam kondisi terjepit dan dalam kondisi membutuhkan pertolongan. Timbulnya juga tidak dapat diduga dan tidak melalui amalan-amalan.

[3] Melakukan pelatihan krachtologi (kracht=tenaga) atau pelatihan tenaga yang berasal dari dalam tubuh (manusia) sendiri, pelatihan krachtologi bukan ritual ibadah bahkan “mistik”, jadi pada saat melakukan latihan tidak ada misalnya, harus berzikir sebelum latihan atau tidak melaksanakan ritual tertentu baik sebelum maupun setelah menyelesaikan pelatihan.

[4] Anto, Senam Pernapasan Tenaga Dalam, CV Aneka, Solo, 1993, hlm 15-16

Tinggalkan komentar